Beritabali.com, DENPASAR. Pasar Payuk yang kini dikenal sebagai Pasar Badung, punya sejarah erat terkait penyebraan islam di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar.
Awalnya penduduk Dusun Wanasari adalah pedagang berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Madura, Lombok, dan bahkan etnis Cina yang mendiami wilayah pasar khususnya Pasar Payuk.
Catatan sejarah itu tertulis dalam sebuah artikel ilmiah bertajuk “Dusun Islam Wanasari di Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali (Latar Belakang Sejarah, Dinamika, serta Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA)” yang dipublikasikan dalam Jurnal Pendidikan Sejarah (Widya Winayata), Volume 8, Nomor 2 Tahun 2017. Artikel tersebut ditulis oleh Asviani, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A, dan Dra. Desak Made Oka Purnawati, M.Hum dari Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Penulis buku tersebut menyajikan kronologis bagaimana wilayah Pasar Payuk dipenuhi pendatang. Kemudian tanggpan dari Raja Badung dengan menawarkan tempat kepada masyarakat yang berada di sekitar Pasar Payuk untuk memilih antara dua wilayah yakni wilayah Wanasari dan wilayah Pemecutan.